Jumat, 26 Juni 2009

Mengeluh lagi?

Kita selalu bertanya dan Quran sudah menjawabnya:

Kita bertanya :
Kenapa aku diuji ?
Quran menjawab:
“Apakah manusia itu dibiarkan saja mengatakan , “Kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji ? dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta ." (Surah al- Ankabut, ayat 2-3)


Kita bertanya :
Kenapa aku tidak dapat apa yang aku idam-idamkan ?
Quran menjawab,
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatau, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Surah al-Baqarah, ayat 216)

Kita bertanya : Kenapa ujian seberat ini ?
Quran menjawab,
Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(Surah al-Baqarah, ayat 286)


Kita bertanya : Kenapa mesti frustasi ?
Quran menjawab,
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati,padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman."
(Surah al-Imran, ayat 139)


Kita bertanya : Bagaimana harus aku menghadapinya ?
Quran menjawab,
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang, dan sesungguhnya sembahyang itu amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (Surah al-Baqarah ayat 45)


Kita bertanya : Kepada siapa aku berharap?
Quran menjawab.
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain daripadaNya.Hanya kepadaNya aku bertawakkal.” (Surah at-Taubah, ayat 129)


Kita bertanya: Apa yang aku dapat dari semua ujian ini?
Quran menjawab,
“Sesungguhnya Allah telah membeli daripada orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka.” (Surah at-Taubah, ayat 111)


Kita berkata : Aku tak tahan!!!
Quran menjawab,
“. .dan janganlah kamu berputus asa daripada rahmat Allah.Sesungguhnya tiada berputus asa daripada rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” (Surah Yusuf, ayat 87)


Kita berkata: Sampai kapan aku menderita begini ?
Quran menjawab,
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Surah al-Insyirah, ayat 5-6)


Sudah ..Jangan mengeluh..ayo baca Quran

Kamis, 25 Juni 2009

Play to Win

Kita harus memiliki mental "Play to win" atau bermain untuk menang dan bukan "play not to lose" atau bermain untuk tidak kalah.
Sepertinya sederhana dan punya makna hampir sama ...tapi hasil akan berbeda. Karena pengertian "play not to lose" hanya memberikan kita semangat untuk sekedar bertahan, bukan jadi pribadi yang sukses sesungguhnya.
Ibaratnya bagai bermain sepak bola kalo kita ingin Play to win pasti kita akan berusaha mencetak gol sebanyak-banyaknya agar menang. Sedangkan bila kita punya prinsip "play not to lose" kita hanya berusaha mati-matian menjaga gawang agar tidak kebobolan.
Mungkin bila dalam kamus kita ada kosakata yang serupa dengan Play not to lose sebaiknya diganti saja. Misalnya daripada menggunakan istilah "mencoba setidaknya tidak gagal" diganti dengan "mencoba untuk berhasil".
Motto "Berjuang meraih surga" lebih baik daripada "berjuang untuk tidak masuk neraka"...karena untuk ungkapan yang kedua biasanya kita hanya melakukan ibadah seperlunya yang wajib-wajib saja atau standar. tul gak?

Kenapa manusia bisa berpikir seperti itu, ternyata saya juga baru ngeh bahwa otak manusia hanya berasosiasi dengan kalimat positif saja.
Misalnya : bila kita diminta untuk jangan memikirkan topi berwarna merah...secara otomatis otak kita sudah memvisualisasikan topi merah walau sudah berusaha memejamkan mata sekalipun.
Sejak itu kalimat yang saya gunakan ke anak juga saya edit dulu dalam hati apakah sudah memiliki asosiasi yang positif.
Saya baru sadar kalau anak saya suka melempar-lempar barang karena dulu saya peringatkan dia dengan ucapan " jangan dilempar ya Nak!"
Walhasil bisa ditebak hasilnya anak saya tetap senang melempar apapun sampai saya gemes sendiri ihhh.
Saya coba ganti dengan ungkapan lain " pegang terus ya nak, atau simpan di tempatnya lagi"
Alhamdulillah Luar biasa....anak saya lebih nurut mengikuti kata saya...
Berarti selama ini bukan anak saya yang salah...tapi saya hehe...