Selasa, 30 November 2010

SELF SABOTAGE

Kenapa ada yang tidak berubah sama sekali usahanya?

Salesnya turun naik seperti yoyo. Kenapa sales kita tidak bertumbuh karena masalah kita berbeda satu sama lain. Tapi bila mereka bisa, maka kita bisa juga.

Allah tidak akan mengubah nasib kita bila tidak kita sendiri yang mengubahnya.

harus dicermati beberapa hal yang bisa mensabotase diri atau Self Sabotage, diantaranya:

1. Child – Help Me, I’m Stuck!

Seperti anak2, ayo bantuin saya nih gak bisa ngapa2in. Kalo anak kecil dikasih makan tapi gak dimakan karena gak ada yang nyuapin, gak ada yang gendong. Seolah-olah semua tanggung salah ada disana. Oh harusnya dia kasih saya modal eh salah juga..oh harusnya dikasih manajer sekalian. Begitulah anak2. Harusnya tidak jadi salah siapapun.

2. Victim - Can Create Good Story For Their Reason

Memposisikan diri sebagai korban bukan sebagai orang yang bertanggung jawab pada diri sendiri. Victim ini paling pinter membuat kisah alasan kegagalannya. Gimana penjualannya?target kita tidak tercapai karena 3 hari kemarin hujan terus. Maaf pak, kemarin orang gak beli karena orang sibuk nonton piala dunia dsb.

Ada terus masalah diluar sana. Mereka fokus pada masalah bukan peluang.

3. Drama Hook – Addiction for Boring

Mohon maaf banyak training tidak menghasilkan apa2 dan ini yang sering dibangun. Ada konsep Wifle (orang yang senang dengan cerita yang melankolis) cerita tentang keberhasilan tetapi sesungguhnya tidak berhasil.

Contoh: wah bu, orang-orang antusias sekali dengan cara ini, banyak yang respon ada yang sms sampai nelpon bahkan sampai saya kehabisan pulsa. Tapi pas ditanya berapa penjualannya : maaf bu gak ada yang terjual.

Jangan kasih saya cerita, angkanya mana?..ini bisnis..kasih angka bukan cerita.

Ada orang yang ceritanya hebat terus tapi gak kemana2. Kita terpesona dgn ceritanya.Konsepnya harus jujur brutal, kita membicarakan masalah. Show me the number, the number will tell everything.

4. Artist – Do Thing to Pleasure Other People

Orang yang melakukan sesuatu hanya untuk menyenangkan orang lain.

5. Comfort Zone

Orang yang malas berubah. Aduh saya gak biasa nelpon orang. Berapa banyak pebisnis yang segan menelpon orang. Telpon itu juga keterampilan, kalo terlalu sering nelpon orang juga orang akan marah. Kalau kita gak nyaman nelpon, maka orang juga gak akan merasa nyaman ditelpon.

Gak enak kenalan ama orang baru, gak biasa cara itu dsb.

6. Learned Helplessness – Elephant and the Chain

Orang yang merasa saya kemana2 gak ada hasilnya. Karena dia sudah merasa ikut training dimana-mana. Orang yang gak punya harapan lagi.

Cerita gajah dirantai. Bangun jatuh lagi bangun jatuh lagi. Akhirnya kaki di ikat tali rafia dia anggap itu masih rantai dan dia gak mau bangun lagi.

7. Path of Least Resistance – Maybe if I Have Another …

Orang yang selalu berpikir mungkin nanti aja kalo ada bisnis yang baru, nanti deh. Guru yang lain aja deh.dst

Adakah diantara kita punya satu sikap diantaranya.

Ingatlah perjalanan Siti Hajar berlari-lari mencari air dari Safa ke Marwah bolak-balik dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan menolong hambanya. Maka akhirnya air itu ditemukan di bawah tapak kaki Nabi Ismail. Bukan di Safa dan bukan di Marwa.

Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. (At Thalaaq 2-3)

Mungkin kita gak tahu dimana rezeki kita, ya udah jalani saja sai seperti Bunda Siti hajar, berusaha dibarengi dengan ketakwaan pada Allah agar termasuk didalam golongan yang dijanjikan Allah mendapat rezeki yang datangnya pada arah yang tidak disangka2.

Dari Abu Hurairah ra,ia berkata; Rasulullah SAW bersabda;sesungguhnya Allah
berfirman;"Aku seperti persangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku beserta hambaKu
bila ia (berdo'a) memanggilKu".

Maka berbaik sangkalah kepada Allah.

Satu hal yang diperlukan adalah kejujuran diri sendiri, karena tidak ada seorangpun yang bisa melihat pukulannya sendiri.Makanya kita harus jujur menceritakan masalah kita, bukan kehebatan kita bila ingin ditolong.Sulit untuk melihat kekurangan kita. Dan minta tolong dikasih tahu.

Tiger wood pegolf kelas dunia, apalagi kurangnya dia. Kalau dia mau mukul dan dia merasa ada yang gak pas maka dia berhenti dan bertanya pada pelatih pada jarak 2 meter, 4 pelatih itu melihat apa kemungkinan yang salah dari tiger wood.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Ayo Asah Gergaji!

Seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk memotong kayu dengan gergaji tangan di gudang penyimpanan kayunya. Karena dijanjikan gaji yang lumayan besar dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, membuat si calon pemotong kayu itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah gergaji tangan dan menunjukkan jumlah tumpukan pohon yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si tukang kayu Hari pertama bekerja, dia berhasil memotong 15 batang balok berukuran besar. Sore hari, mendengar hasil kerja si tukang kayu, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu memotong balok-balok itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu.”

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si tukang kayu bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil memotong 10 batang balok. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit balok kayu yang berhasil dipotong dengan gergaji. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku. Bagaimana aku dapat mempertanggungjawab kan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir si tukang kayu merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah gergajimu?” “Mengasah gergaji? Saya tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk setiap hari memotong balok-balok dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga,” kata si tukang kayu. “Nah, di sinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan gergaji baru dan terasah, maka kamu bisa memotong balok kayu dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan gergaji yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apa pun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah gergajimu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah gergajimu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan.

Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si tukang kayu berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah gergaji.

Tanpa sadar, kita pun sering bersikap seperti Si Tukang Kayu. Setiap hari, dari pagi hingga malam hari, sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga tanpa sadar 'gergaji' alias kemampuan atau ilmu kita tumpul, produktivitas kita akan terus menurun.

Setiap hari kita bisa saja menemui masalah baru. Tentu masalah ini tak mungkin diselesaikan dengan ilmu yang sama yang menyebabkan kita masuk ke dalam masalah itu. Artinya kita harus terus mengembangkan diri,mengupgrade ilmu kita.

Benar kata seorang teman. Mungkin syaithan tak mampu membisiki kita, menggoda kita untuk berbuat jahat dan maksiat. Namun syaithan akan menyibukkan diri kita, hingga kita tak sempat berpikir mengembangkan diri. Bukankah jika kita menjalani suatu hari yang kualitasnya sama saja dengan hari sebelumnya artinya kita merugi?

Kamis, 02 September 2010

Membangun bisnis dari NOL

Inspirasiku, semoga menjadi inspirasi kita semua.

Oleh Ir. H. Heppy Trenggono, M.Kom. [President Director United Balimuda]


Berbicara tentang memulai bisnis, banyak orang langsung terhenti langkahnya karena merasa tidak memiliki modal untuk memulainya. "Saya sebenarnya ingin menjadi pebisnis, tapi saya tidak punya modal" begitulah kira-kira komentar dari rata-rata para pemula yang saya jumpai, dan modal yang dibicarakan disini maksudnya adalah uang cash yang dimiliki untuk memulai bisnis.

Dalam konteks yang lain, sebuah angka statistik membuktikan bahwa 50% bisnis tutup sebelum ulang tahunnya yang kedua, 80% tutup sebelum ulang tahun yang kelima. Dan yang sangat menarik untuk dicermati, ternyata salah satu sebab mengapa mereka gulung tikar dalam usia yang sangat muda adalah "Easy Money", uang dan kredit yang terlalu mudah didapat. Kok bisa begitu?

Ternyata easy money membuat pebisnis menjadi bodoh. Dengan uang dan kredit yang mudah didapat mereka memiliki kesempatan yang sangat luas untuk menutupi kesalahan-kesalahan dalam berbisnis. Contohnya ketika sales tidak mencapai target, ketika piutang tidak tertagih, ketika team tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, ketika pendapatan tidak dapat menutupi biaya yang harus dikeluarkan, maka dengan easy money dan easy credit anda akan merasa baik-baik saja. Ini karena selalu dapat menutup kekurangan cash flow tanpa melakukan perbaikan kinerja, sehingga rendahnya sales tidak mempengaruhi psikologi perusahaan, dan team anda seolah-olah mendapatkan pesan "mencapai target sales tidak penting di perusahaan ini".

Banyak entrepreneur berlari dari satu masalah ke masalah yang lebih dalam karena selalu menutupi kesalahannya dalam berbisnis tidak dengan cara melakukan perbaikan fundamental dalam melakukan bisnis. Ketika bisnis mengalami kesulitan keuangan yang disebabkan oleh kinerja yang payah yang mereka lakukan adalah dengan melakukan restrukturisasi keuangan, dengan memberikan talangan uang cash baik yang diambil dari kocek pribadinya maupun dengan cara menghutang, bahkan banyak di antara yang saya jumpai mereka menutup masalah keuangan dengan cara memakai uang rentenir yang berbunga tinggi.

Mereka memimpin dengan uangnya, sampai satu titik bisnis mereka benar-benar berhenti karena beban keuangan sudah sangat dalam sedangkan kinerja bisnisnya tidak pernah membaik seperti yang dibayangkan. Entrepreneur sukses memimpin perusahaan bukan dengan uangnya tetapi dengan waktunya!

Sebuah kontradiksi, para pemula menganggap bahwa uang adalah kunci sukses bisnis, kenyataannya uang justru bisa menjadi pembunuh bisnis, karena uang yang mudah membuat entrepreneur bodoh. Kalau kita lihat kisah sukses para pebisnis, sebagian besar diantara mereka justru memulai bisnis dengan serba kekurangan modal, inilah yang memaksa mereka selalu berfikir kreatif, karena tidak ada pilihan kecuali harus meningkatkan kinerja perusahaan untuk bertahan hidup dan berkembang.

Mereka memulai usaha dengan modal seadanya, mengumpulkan uang lewat bisnis kecil dan melangkah ke bisnis selanjutnya yang lebih besar. Sebenarnya apa yang mereka lakukan dalam dunia entrepreneurship disebut "Financial Bootsrapping", meminimalisasi uang cash yang diperlukan ketika memulai sebuah bisnis.

Financial bootstrapping bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari cara mendapatkan barang dengan tempo pembayaran yang panjang, berbagi sarana bisnis dengan orang lain, penerapan inventory minimum, dan sebagainya. Banyak buku-buku yang memberikan inspirasi bagaimana anda memulai bisnis dengan modal yang sangat terbatas (mereka menyebutnya modal 0 atau modal dengkul), saya juga baru menyadari bahwa saya melakukan financial bootstrapping ketika memulai bisnis, barangkali itulah sebabnya saya ditulis sebagai salah seorang yang termasuk dalam buku 10 Pengusaha yang sukses membangun bisnis dari 0 terbitan Gramedia.

Cerita yang sangat menginspirasi datang dari Dell Computer yang memulai bisnis hanya dengan US 1.000 dolar, dan dalam beberapa tahun bisa membawa Dell Computer menjadi bisnis dengan skala ratusan juta dollar.

Pertanyaannya "Dapatkah anda memulai bisnis dengan uang cash sejuta sampai sepuluh juta rupiah saja?"

Sumber IIBF

Rabu, 17 Februari 2010

Oleh-oleh tips bisnis IIBF

1. Think big, start small, grow fast.
Tidak berbahaya samasekali jika mimpi anda besar tapi tidak tercapai..., tapi akan berbahaya bila mimpi anda rendah dan itu tercapai.
2. Belajar memulai dari uang yang sangat sedikit.
Kebanyakan orang beranggapan uang adalah satu-satunya faktor untuk memulai usaha.
banyak bisnis besar awalnya dimulai dari sesuatu yang kecil. mungkin bermodalkan uang beberapa puluh atau beberapa ratus ribu rupiah...tapi visi yang besar membawanya ke tujuan.
Kadang banyak uang membuat kita tidak kreatif kalau gak mau dibilang bodoh.
Kelola usaha kita dengan ilmu, keterampilan dan waktu...bukan uang.
3. Networking
Networking is not who you know
networking is who knows you.
Disuatu kesempatan saya juga berusaha mempraktekkan ilmu ini, saya tidak hanya kenal dengan banyak teman tapi teman saya juga mengenal saya usaha saya. Alhasil bila diantara mereka terpikir untuk usaha tertentu atau membutuhkan jasa dari usaha saya, InsyaAllah mereka akan kontak saya terlebih dahulu.
4. Never forget
every body is always somebody or somebody's somebody.
Tidak pernah efisien dengan siapapun, layanilah seseorang dengan baik. Siapa tahu dia adalah orang penting atau seseorang dari orang penting yang sangat bermanfaat bagi kita.
5. Fish the big fish are (time managemement)
6 Always answer the question why should this customer do business with me.
7. Be straigth at all time and speak the truth.
Selalu terus terang dan mengatakan sebenarnya walaupun banyak perasaan gak enak.
8. inspire loyalty
9. Design your success because it's not an accident.