Sabtu, 29 Januari 2011

MEMBERI PERHATIAN 100%

Ada cerita menarik saya gak berani bilang fakta kuatir angkanya gak akurat kuatir ada pilot juga disini, tapi kurang lebih begini, bahwa sebuah pesawat dengan landasan pacu 2 Km agar bisa terbang minimal harus terbang dengan kecepatan 350 KM/jam. saat dicoba dipacu dengan kecepatan 349 km/jam atau 99,78% dari yang diharuskan maka yang terjadi bukan hanya pesawat itu tidak bisa terbang. Tetapi pesawat itu mengalami kecelakaan.

contoh lain bila power on setang motor kita bermasalah, maka kita harus menyelahnya dengan kaki. kita coba selah dengan 30% dari kemampuan kita apakah bisa nyala?ternyata tidak, bagaimana dengan 70% dari kemampuan kita..ternyata hasilnya sama. Bagaimana saat kita coba sekuat tenaga 100%, insyaAllah menyala.Maka dalam hal apapun lakukanlah sepenuh hati (100%) atau tidak samasekali karena anda tidak akan mendapatkan apapun (0%)

Masih belum percaya?coba katakan pada pasangan Anda, "Sayang aku mencintaimu 100%", pastilah dia akan senang dan berusaha pula membahagiakan Anda.Tapi coba Anda bilang padanya,"sayang cintaku padamu hanya 90%". Apa yang terjadi? minimal dia kesal,maksimal berbuntut perceraian. ada apa dengan yg 10% dan buat siapa?. Dia pasti juga akan mencari2 kelemahan Anda.

Sama halnya dengan melakukan usaha, kita gak bisa asal-asalan, setengah2. karena bisnis kita akan mandeg, udah bagus banget kalo gak rugi.

Bisnis ibarat bayi/anak kita, butuh perhatian. Kalo gak diperhatikan bisa jadi dia minta perhatian orang lain dan pindah ke orang lain, bisa jadi kompetitor kita malah yang merhatiin dan akhirnya pindah ke mereka yg lebih perhatian dari kita.Sebagai Entrepreneur kita harus TAKE INITIATIF 100% untuk memberi perhatian. Karena kalau kita gak perhatian, maka itu juga bukan jadi hal yang penting/perhatian buat tim/anak buah kita.

Kalo kita gak perhatian dengan target, angka2, penjualan, customer satisfaction,nilai2 perusahaan (value: taqwa, jujur, disiplin dsb) dll,maka itu juga tidak akan jadi perhatian tim kita, anak buah kita.

Jadi kalau penjualan turun, SDM gak loyal /disiplin, kekurangan modal..kenalilah itu sebagai gejala ..bukan masalah. Jadi jangan salahin anak buah/tim kita kalo mereka juga begitu. Karena masalah ada pada diri kita sendiri.

Kalau bos mungkin kerjanya cuma marah2 aja, nyalahin orang lain.Kenapa omzet turun, kenapa gak disiplin, kenapa rugi, kenapa-kenapa sampai 1000X?dan biasanya tim kita juga gak kalah pinter dengan seribu alasan.Yuk daripada marah2 maka kita intropeksi diri kita sendiri.

Entrepreneur adalah seorang pemimpin bukan BOS. Bahasanya BOS dan pemimpin juga berbeda.Bila seorang BOS bilang,"PERGI!"maka seorang pemimpin bilang," Ayo kita pergi"

Pemimpin itu tahu jalan, menunjukkan jalan dan membangun bersama.

Makanya entrepreneur harus memimpin dengan keteladanan atau contoh. Gak mesti kita kerjain semuanya..karena itu juga gak bener.Tapi setidaknya tim kita tahu bahwa kita sangat2 Care dengan hal itu. Contoh perbuatan adalah lebih powerfull dibandingkan kata2. Entrepreneur memimpin dengan waktunya bukan uangnya.dan makanya menjadi entreprenerial leader itu gak bisa jadi jabatan part time tapi FULL time JOB.

Sebenarnya kita bisa belajar dari Rasullullah SAW, beliau membangun agama bukan dengan uangnya tapi dengan keteladanan sehingga getarannya terasa sampai pada umatnya saat ini. Bagaimana para sahabat sampai begitu mencintai beliau dan perform banget lah dalam hal apapun, walaupun setelah beliau wafat.

Jika kita tidak dengan secara sadar membangun kebiasaan baik, maka tanpa sadar kita sedang membangun kebiasaan buruk.

Jika kita tidak dengan sadar membangun kekayaan, maka tanpa sadar kita sedang menggali kemiskinan.

What U focus it will expand. Itulah The power of focus.Maka lakukan dengan sepenuh hati atau tidak samasekali.Lakukanlah 100% atau 0%.Are U ready?