Senin, 20 Oktober 2008

Mendongeng, Bukti Kasih untuk Permata Hati

Awalnya mendongeng bagiku hal sepele yang bisa dilakukan siapa saja...tapi waktu mulai mencoba...masyaAllah susahnya hiks.. Jangankan merebut perhatiannya, ide ceritanya juga jadi garing banget. Bahasa yang kupakai Kayaknya gak pas banget untuk anak seumur Alif (18 bulan).
Padahal aku ngerasa banget waktu kecil ingin selalu dekat mama agar didongeng cerita.
Kembali aku berguru pada Mama dan Saudari2ku. Sekedar berbagi dan memotivasi Bunda lainnya tentang tips dan manfaat mendongeng.
Mendongeng bisa menjadi media untuk menanamkan budi pekerti dan kebaikan kepada anak-anak. Daripada menyuruh anak kita melakukan sesuatu hal secara memerintah apalagi dengan ancaman, "Alif cepat shalat!!"ada baiknya kita memberikan suatu perumpaan dengan dongeng. Sehingga menyuruh bukan menjadi komunikasi efektif.
Akhirnya orang tua hanya mengeluh karena sulitnya menasehati atau menanamkan nilai-nilai kebaikan karena pada anak-anak padahal semua hal telah dilakukan.
Kadang kita sebagai orangtua malas tidak memahami dan menganggap mendongeng adalah kegiatan yang membuang waktu dan ada yang berpendapat kalau anak-anak tidak tertarik. Tak heran peran mendongeng digantikan oleh televisi yang tidak semua mengajarkan hal positif pada anak-anak.
Dalam dongeng anak diajarkan tata bahasa: yang akan menambah perbendaharaan kata, alur cerita yang akan mengajarkan sistematika berpikir dan emosi, mengajarkan pula kesabaran mendengar sampai usai.
Yang lebih hebat lagi, dongeng yang berkesan akan menjadi kerangka bagi anak untuk menyusun masa depannya. Mereka akan mulai berimajinasi, berpikir kreatif, rasa cinta, tanpa mereka sadari, kelak masa depannya akan fokus pada nilai-nilai yang mereka yakini.
Aku pernah baca kalau tokoh politik nasional Amin Rais tak pernah melupakan cerita Kancil pilek dari ibunya yang mengajarinya bagaimana bernegosiasi, atau Andrea Hirata penulis Best seller, anak buruh miskin yang tidak pernah membayangkan akan menempuh pendidikan di Universitas Sorobnne, Prancis karena gurunya selalu bercerita tentang keindahan kota tersebut. Oh ya juga Wright bersaudara menciptakan pesawat terbang, karena dongengan orang tuanya tentang kehebatan burung yang dapat melintasi samudra.
Bisa bayangkan kan betapa semangatnya bunda Alif belajar mendongeng?hehe
Mendongeng tidak bisa asal mengarang butuh persiapan matang. Bila melihat manfaatnya, tentu akan rela menyediakan waktu, tenaga, uang untuk membeli buku agar kegiartan yang penuh manfaat ini bisa dilakukan.
Ada unsur penting dalam memilih cerita :
  • Realistis, yang tidak realisitis tidak boleh diajarkan pada anak-anak. Misalnya dongeng ratu-ratu yang hanya mengajarkan hubungan pria-wanita dewasa. Kisah -kisah fantasi, seperti keajaiban yang tidak masuk akal. Tas yang dapat mengeluarkan benda-benda ajaib. Berbeda dengan imajinasi yang membuat anak berpiukir kreatif untuk melakukan sesuatu, bukan mengkhayal yang membayangkan cara mudah mendapatkan sesuatu. Cerita realsistis misalnya : cerita kekuatan angin yang dapat menggerakan air, atau musibah yang disebabkan oleh air.
  • Tokoh-tokoh dengan karakter yang utuh. Tokoh yang hanya menceritakan kecantikan saja misalnya Barbie, akan membuat anaka-anak tergila-gila pada penampilan dan fashion. Cerita Kancil nyolong Timun, membuat orang terinspirasi untuk mencuri. Sekarang banyak koruptor menyerap cerita si kancil nyolong fine-fine aja. Cerita yang utuh misalnya para penemu, para relawan, sahabat rasul dsb.
  • Tidak ada unsur berbahaya. Misalnya mengisahkan Asyik lho ngebut, atau misalnya ular yang baik hati. Bahaya, anak akan menganggap ular itu baik seperti binatang piaraan.
  • Mengajarkan satu karakter dalam satu tema. Misalnya, si Cantik Alifah. Jangan ajarkan anak dengan kecantikan wajah yang semu, tapi cantik karena menjaga kebersihan. Alifah rajin mandi, rajin gosok gigi, menyisri rambut, menggunakan kerudung. Besok, Alifah yang rapi. Misalnya aAlifah selalu meletakkan sesuatu pada tempatnya, mengembalikan barang ke tempat asalnya, tidak membuang sampah sembarangan dan seterusnya. Lusa Alifah yang penolong dst.
  • Dalam keadaan senang. Dalam otak ada sistem Limbic yang akan menyimpan memori selama mungkin. Sistem ini akan terbuka ketika anak bahagia. Untuk itu harus ada ras senang sebelum mulai mendongeng, Karena ini kegiatan nasihat. Dicontohkan oleh Rasulullah ketika anak sedang sakit untuk menghibur, anak sedang makan, atau saat perjalanan. Jadi, tidak selalu menjelang tidur.
  • Karakter harus hitam putih. Diawal kehidupan (anak-anak) baik diajarkan karakter hitam putih yang merupakan gambaran yang baik dan bathil. Tidak ada bohong putih, jangan memasuki wilayah abu-abu.
TEKNIK MENDONGENG
Banyak anak yang tidak lagi antusias untuk mendengarkan karena ceritanya tidak menarik, atau anak tertidur ketika dongeng belum usai, sehinga pesan positifnya tidak tertangkap. DIbawah ini adalah teknik mendongeng yang saya temukan disebuah majalah:
  • Kuncinya kecepatan. Dulu , kita selalu memulai dengan 'pada zaman dahulu kala di negeri antah berantah.....' Teknik ini tidak akan membangkitkan minat anak. Awal cerita harus mengebrak. mengguggah dan menantang minatnya untuk mendengar kelajutannya. Awali dengan klimaks misalnya, ' Tiba-tiba Ali mengerem sepedanya...' konsentrasi anak langsung terfokus dan memancing rasa ingin tahunya.
  • Anak-anak memiliki waktu konsentrasi yang berbeda-beda. Teorinya 1 menit. Anak usia 5 tahun lama konsenrasinya 5 menit. Berceritalah tak lebih dari 15 menit agar semua pesan dapat diserapnya. Ketika anak masih dalam masa konsentrasi, ia akan menyimpan pesan itu dalam sistem limbicnya.
  • Setelah selesai bercerita lakukan refleksi, yakni seberapa besar cerita ditangkap anak. Misalnya,'menurut alif, si daun kecil itu baik apa tidak?'
  • jika sulit menemukan ide cerita, bacakan lah buku-buku cerita anak yang tersedia. Ubah ending cerita yang tidak mendidik. Misalnya ending cerita Putri Salju, ketika pangeran akan mencium putri, bisa diganti dengan ,' lalu pangeran mendekati putri dan berkata,"Woe, bangun woe, tidur melulu." Anak-anak pasti akan tergelak mendengarnya.
  • Anak-anak menerima bentuk cerita apapun. Yang ditangkap adalah ceritanya. Tidak penting apakah bercerita tentang manusia atau binatang.
  • Dalam Al Quran terdapat 1000 kisah lebih, ini bisa jadi bahan orangtua untuk menanamkan agama pada anak. Syaratnya, buat korelasi antara masa lalu dengan masa sekarang.

Rabu, 15 Oktober 2008

Target seorang Bunda

Sejenak aku menatap anakku yang lucu....penuh harapan dan impian terhadapnya menjadi anak yang shaleh, berakhlaq mulia dan berguna bagi semua. Mendadak aku merenung kok muluk2 bgt ya...Bundanya sendiri berarti bisa memberikan suri tauladan yang baik juga dong.... jadi malu aku.
Mempertanyakan bagaimana diriku sendiri agar bisa membimbingmu Nak ..
Rasanya waktu berjalan begitu cepat...sebelum aku sempat mempelajari menjadi Ibu yang baik agar menciptakan generasi shaleh dan berakhlaq mulia..Allah telah mempercayakan amanah yang begitu besar dengan menitipkan dirimu di rahim bunda dan melahirkanmu ke dunia ini Nak. Senang bercampur rasa takut memikul tanggung jawab yang berat ini.
Bunda berusaha selalu bersamamu, membimbing dan mengajarimu berbagai hal tapi waktu terasa tak cukup dengan selalu mencari alasan bahwa Bundamu punya banyak kesibukan bahkan untuk menyempatkan diri mencari dan membaca buku-buku pengasuhan anak tak ada. Ugh jadi sebal pada diri sendiri. Ya ALLAH permudahlah urusan hambamu ini.
Membayangkan rasanya manis sekali bila suatu saat nanti anak-anakku mendoakan ayah bundanya agar terhindar dari siksa api neraka. Subhanallah
Aku jadi semangat nih...inspirasi membentukmu jadi harapan ayah dan bundamu jadi banyak.
Semoga bisa menjadi inspirasi bunda2 yang lain :
1. mengumpulkan dan membaca kisah suri tauladan para Nabi dan sahabat Rasul Mulia. Kelak berguna bila mendongengkan alifku kalau dia sudah berusia 2 tahun.
2. Mendendangkanmu dzikir asmaul husna menjelang tidur. Semoga Engkau menjadi terbiasa, melekat erat sifatnya di dadamu, menjadi suara hati yang membimbingmu kelak.
3. Daripada Bunda bengong menungguimu mengunyah makanan hampir 1 jam. Bunda tak akan bosan mengulang -ulang 1 ayat setiap makan. Semoga saja Engkau bisa jadi penghapal AlQuranul Karim disaat belia.

Mungkin untuk sementara hal itu yang bisa terpikir bagiku untukmu anakku sayang..
Besok2 bunda cari bahan pengasuhan yang lain yang insyaAllah jauh lebih baik.